Khutbah Hari Raya Fitri Mewujudkan Kesejahteraan Hidup Pasca Ibadah Ramadlan

Oleh : Dr. H. Mardjoko Idris, M.Ag.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT

Mudah-mudahan dengan telah selesainya kita berpuasa di Bulan Ramadlan ini, kita semua dapat memadukan secara bersamaan antara sifat iman, islam dan ihsan dalam diri kita masing masing.

Jama’ah Shala’Ied Fitri yang dimuliakan oleh Allah

Apa yang semestinya dilakukan oleh setiap Muslim setelah menyelesaikan penggemblengan diri selama dalam Bulan Ramadlan?, salah satu yang harus kita buktikan sesudah Ramadlan berakhir adalah mewujudkan kehidupan yang harmonis di tengah-tengah masyarakat yang pluralistik, masyarakat multi etnik dan multi agama ini. Bukankah selama Ramadlan kita dididik untuk memiliki rasa kasih sayang sesama, rasa senasib sepenanggungan, dan rasa persatuan dan persaudaraan, baik sesama Muslim maupun antar agama, dan bukan mengembangkan permusuhan batin, apalagi konflik sosial.

Jama’ah Shalat ’Ied Fitri yang dimuliakan oleh Allah

Kebahagiaan dan Kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat akan terwujud manakala kita saling sayang menyayangi dengan sesama. Di samping itu, keindahan hidup juga bisa dilihat dan dirasakan bila kasih sayang antar sesama menjelma dalam kehidupan sehari-hari. Paling tidak, ada enam hal yang harus diwujudkan sebagai cermin diri saling sayang menyayangi antar sesama kita.

Pertama,saling menghormati sehingga tidak ada buruk sangka, tidak mengejek, dan tidak memanggil dengan panggilan yang buruk, tidak mencari aib atau kejelekan, dan tidak menggunjing, Allah SWT berfirman:

يَاأّيُّهَا الّذِينَ ءَامَنُوا لاَيَسْخَرْ قَوْمٌ قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلاَنِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ وَلاَتَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلاَتَنَابَزُوا بِاْلأَلْقَابِ بِئْسَ اْلإِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ اْلإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ {11}

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokkan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS.al-Hujurât: 11).

Kedua,Tolong Menolong, ini merupakan sesuatu yang saling dibutuhkan, sehebat dan sekuat apapun manusia sangat membutuhkan pertolongan atau kerja sama dalam kebaikan, bahkan sedapat mungkin tetap memberi pertolongan meskipun dia sendiri berada dalam kesusahan, dia harus berusaha mencintai saudaranya sesama muslim sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, seperti dalam firman Allah:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya:

Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”(QS Al Mâidah [5]:2).

Di dalam satu hadits, Rasul SAW bersabda:

Artinya:

Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas).

Ketiga,Saling Memberi Nasihat (taushiyah) sehingga seorang muslim yang hendak melakukan kesalahan akan meninggalkannya, dan bila terlanjur salah, maka kesalahan itu tidak sampai menjadi kebiasaan dan akhlak dirinya. Oleh karena itu, orang baik membutuhkan nasihat, agar ia bisa mempertahankan kebaikan atau bertambah baik, sedangkan orang yang belum baik membutuhkan nasihat agar menjadi baik, ini akan mencegah manusia dari kerugian.

Keempat,Melindungi Keselamatan Harta dan Jiwa sehingga adanya seorang muslim akan memberikan ketenangan bagi muslim lainnya, Rasulullah SAW bersabda:

Siapa saja yang melindungi harta benda saudaranya, Allah akan lindungi wajahnya dari sentuhan api neraka (HR. Ahmad).

Di dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

Seorang mukmin adalah mereka yang mampu memberikan keamanan bagi mukmin lainnya, baik keamanan diri maupun harta (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).

Kelima,Saling Memaafkan. Manakala seseorang melakukan kesalahan, mungkin saja ia membalas kesalahannya itu, namun balaslah dengan balasan yang setimpal, jangan sampai pembalasan yang melebihi dari kesalahan yang dilakukannya, sedangkan memaafkan kesalahan orang tersebut merupakan sesuatu yang lebih baik, ini merupakan akhlak baik sesama muslim sehingga Allah SWT menyiapkan pahala untuknya, Allah SWT berfirman:

وَجَزَآؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةً مِّثْلَهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللهِ إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Artinya:

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim (QS Asy syûra [42]:40).

Hal-hal yang diutamakan di dalam Islam berarti memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah SWT dan Rasul-Nya, karena itu setiap muslim harus berusaha memilikinya, salah satunya adalah memaafkan kesalahan orang lain.

Orang yang berukhuwah dan berkasih sayang tentu saja mudah memaafkan kesalahan orang lain, hal ini karena ia menyadari tidak ada orang yang bersih dari kesalahan. Karena itu, bila seorang muslim bersalah yang menyebabkan tidak ada tegur sapa, maka ia mau memaafkan kesalahan orang lain dan ditunjukkannya dengan bertegur sapa dan memberi salam terlebih dahulu, Rasulullah SAW bersabda:

Tidak halal bagi seorang muslim tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari malam, yaitu mereka bertemu, lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling, tetapi orang yang paling baik adalah yang paling dahulu memberi salam (HR. Muslim).

Keenamatau yang terakhir dalam mewujudkan masyarakat yang berkasih sayang adalah saling memberi hadiah, karenanya sekecil apapun nilai dari hadiah itu, kita harus melakukan atau menerimanya, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:

Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan men-cabutataumenghilangkan kedengkian.” (HR. Ibnu Majah)

Dengan demikian, sudah seharusnya kita kembali dalam suasana perdamaian yang kesemuanya harus dimulai dari keluarga hingga masyarakat dan bangsa. Kedamaian membuat kehidupan bersama menjadi indah, karenanya konflik antar sesama tidak boleh berkepanjangan apalagi bila sebabnya bukan persoalan yang prinsip.

Semoga setelah Ramadhan berakhir, ketaqwaan kita semakin kokoh, kehidupan keluarga dan masyarakat semakin baik, semangat menuntut ilmu semakin besar, dan masjid-masjid terus kita makmurkan sebagaimana mestinya.

Sebagai akhir dari khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah memberikan taufiq, hidayah dan ma’unah-Nya kepada kita semua;

جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين وأدخلنا وإياكم فى زمرة المتقين المخلصين واستغفر الله العظيم لى ولكم ولجميع المؤمنين والمؤمنات واستغفروه إنه هوالغفور الرحيم.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ {180} وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ {181} وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler