Forum ADIA 2025: Kontribusi MBSA dalam Meneguhkan Adab di Era Digital

Surakarta (21/7/2025), dalam Forum Annual International Conference ADIA 2025 yang berlangsung di Hotel Syariah Solo Surakarta, perwakilan dosen Magister Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menegaskan pentingnya ilmu adab sebagai landasan utama dalam menghadapi era digital ini. Forum ini menjadi wadah strategis bagi para akademisi, termasuk civitas akademika Program Studi Magister Bahasa dan Sastra Arab (MBSA)untuk memperkuat integrasi ilmu keadaban Islam dengan teknologi modern. Bagaimana perspektif Islam mampu berperan dalam mengatasi dampak perkembangan AI?

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Forum ADIA 2025 mengangkat tema besar “Ketahanan Budaya dan Literasi Digital di Era Disrupsi AI” sebagai respons terhadap tantangan tersebut. Selaras dengan visi MBSA UIN Sunan Kalijaga untuk menjadi unggul di Asia Tenggara dalam pemaduan keilmuan Arab-Islam, ilmu adab menjadi sangat relevan sebagai panduan moral dalam menghadapi revolusi digital ini.

Ilmu Adab sebagai Fondasi Etika di Era Digital

Dalam forum ADIA 2025, Prof. Dr. Nurdin, Dekan FADIB UIN Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa ilmu adab harus menjadi dasar dalam menyelaraskan teknologi dan nilai kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan nilai integrasi-interkoneksi UIN Sunan Kalijaga, yang menggabungkan ilmu keislaman dengan ilmu umum. Menurut Prof. Faisol Fatawi, Ketua ADIA,

ketidakseimbangan antara perkembangan AI dan kesiapan etis sosial memerlukan perhatian serius dari kalangan akademisi.

Dr. Andi Holilulloh, Ketua Prodi MBSA, menekankan pentingnya penerapan ilmu adab dalam kurikulum pendidikan magister, terutama dalam bidang linguistik dan sastra Arab yang terintegrasi dengan perspektif Islam. Forum ini menjadi kesempatan bagi MBSA untuk menunjukkan bahwa pendidikan berbasis integratif-interkonektif adalah solusi untuk tantangan kontemporer.

Dr. H. Jarot Wahyudi, S.H., M.A. (kanan) dan Dr. Zamzam Afandi, M.Ag. (tengah) saat sedang berdiskusiDr. H. Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A. (kanan) dan Dr. Zamzam Afandi, M.Ag. (tengah) saat sedang berdiskusi

Dampak dan Proyeksi ke Depan

Forum ini berhasil menampilkan sejumlah pemikir internasional seperti Prof. Dr. Sharief Saad Mohamed Aljayyar dari Mesir dan Assoc. Prof. Dr. Ermy Azziaty Rozali dari Malaysia yang menyoroti urgensi humaniora dalam era globalisasi teknologi. Dampaknya, ilmu adab semakin mendapatkan perhatian khusus untuk menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan etis akibat perkembangan AI.

MBSA UIN Sunan Kalijaga melalui partisipasi aktif dalam forum ini telah menunjukkan komitmennya terhadap integrasi keilmuan Islam dengan tantangan globalisasi teknologi. Prestasi dan inovasi akademik program studi ini semakin menegaskan posisinya sebagai pusat unggulan yang menghasilkan lulusan profesional, berintegritas, dan berkontribusi sosial dalam bidang kebahasaan dan kesusastraan Arab.

"Ilmu adab tidak boleh tertinggal, justru harus memimpin dalam menyelaraskan antara kemajuan teknologi dan nilai kemanusiaan." -Prof. Dr. Nurdin, Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

Forum ADIA 2025 di Surakarta telah menegaskan kembali pentingnya ilmu adab dalam era digital, khususnya dalam konteks perkembangan AI. Program Studi MBSA UIN Sunan Kalijaga memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan perspektif Islam yang seimbang antara kemajuan teknologi dengan etika sosial. Civitas akademika diundang untuk terus memperdalam kajian integratif-interkonektif agar mampu berkontribusi dalam membangun peradaban yang berkeadaban.